Rabu, 25 Februari 2015

spenlu

yayaya... saya adityosita. saya tau otak saya tak sempurna, tapi kali ini saya menulis kesan saya terhadap sekolah saya kini. sekolah yang akrab di panggil spenlu, memberikan kesan bulat bagi saya, ntah knapa(?) sekolah yang katanya kecil, sekolah yang katanya ada kampung dalam kampung, kolam dalam kolam, dengan ruang serbaguna yang sering disebut aula, disitu saya merasa khawatir saat pertama melihat spenlu, setengah tahun saya merasa minder dengan spenlu, saya pernah membual "spenlu bulet, kampung dalam kampung, risih setiap banjir, tempatnya jauh dari jalan raya, semua temen pada punya lapangan lah aku? "
tapi kata ibu "bukan dimana kamu berada, tapi bagaimana kamu memberadakan dirimu di tempat itu?" paham ngana?

 elah saya berada dispenlu sudah 31 bulan, dan itu sangat berharga, saya sadar semua bualan saya itu punya cerita masing - masing. semua bualan saya terhapus dengan 1 kalimat 'sekolah mungil dengan tujuan besar'
 spenlu punya satpam yang bisa kita ajak untuk berbagi cerita,
 spenlu budidaya kepek(((:
 spenlu punya paksar yang suka akting jahat padahal baiknya masyaallah, 
dan CUMA DISPENLU senyuman manis buputri yang punya sejuta makna,
 guyonan pak Adi yang gak lucu blas,
 mamah dedeh yang suka menilai IQ seseorang dan melarang ghibah,
 musholla serasa hotel,
 mbak perpus yang gak bisa senyum-__-
 pak Murtana yang tak pernah termakan emosi,
 pak Agung yang punya pesona elegant,
 toilet ada shower gae mandi sopoyoan,
 bu Suratin yang ngomongnya opojare dikenyataan sebenarnya(?),
 kelas dengan pintu yang gemboknya diatas,
 mecain kaca dibawa santai aja,
 pak Zainal curhat tok isine nek jalan gak totok totok,
 bu Yani yang ketawanya punya beribu - ribu alasan,
 pak TU yang ramah dan suka ngasih saran,
 pak Wid yang punya sejuta anak, tiap kali ngomong selalu terselip kalimat "anak - anakku yang bapak cintai dan yang bapak banggakan"
 bu Naning yang cantik tiada banding,
 pak Lur yang suka mijet - mijet,
 pak Legiman yang ramah baikhati,
 Pak Madura yang aneh suka guyon marah gajelas,
 pentolnya barokah yang enak tiada tara,
 cuma dispenlu saya bertemu dengan didin, naya, amal, elsa yang bertindak opojare takdir seng digawe,
 dan cuma disini saya mengalami cinta monyet yang rumit nan indah:):):):)
 wehehe sesudah baca jangan mbatin lo ya, ini kesanku, jangan ngamok lo yaa, see you.

1 komentar: